MAKALAH PENGANTAR BISNIS
INFORMATIKA
TUGAS 2 : MATERI ASPEK KEUANGAN
KOMPONEN BIAYA ATAU ANGGARAN BISNIS TIK
(Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pengantar Bisnis Informatika)
Disusun Oleh:
Haries
Yoga Pratama (59411031)
Haris
Meifajri (53411232)
=============================================================
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang
Sebagai salah satu
cara untuk mengendalikan perusahaan agar dapat mencapai sasaran, dunia usaha
telah mengenal sistem pengendalian anggaran. Tidak
ada satu perusahaan pun yang memiliki anggaran yang tidak
terbatas, sehingga proses penyusunan anggaran menjadi hal penting dalam sebuah
proses perencanan. Anggaran
adalah suatu teknik yang dapat dipakai oleh manajemen di dalam menjalankan
fungsinya di dalam perencanaan proses produksi, pengendalian biaya dan
pengendalian laba.
Setiap perusahaan pasti memiliki komponen biaya atau
anggaran untuk menjalankan bisnis mereka sehingga bisnis yang mereka jalani
dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan keuntungan yang besar. Dari
keuntungan itu maka perusahaan dapat melakukan berbagai hal atau terobosan
untuk para konsumennya dan untuk keuntungan perusahaan nya sendiri.
1.2 Perumusan Masalah
Didalam manajemen
mengelola perusahaan pasti memerlukan rencana yang tidak menyimpang dari
sasaran atau tujuan dari perusahaan itu sendiri. Manajer menentukan dan
merencanakan kegiatan baik dari segi biaya maupun dari segi pendapatan agar
pucuk pimpinan mengetahui akan dibawa kemana perusanahaan ini di tahun
mendatang. Agar kita dapat mengetahui hubungan antara perencanaan dan
penganggaran, maka ada baiknya jikalau mengetahui dimanakah sebenarnya letak
kegiatan penganggaran di dalam kerangka proses perencanaan secara keseluruhan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
:
a. Untuk
mengetahui definisi biaya dan anggaran
b. Untuk
mengetahui komponen dasar biaya atau anggaran
=============================================================
=============================================================
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Anggaran Biaya
Pengertian
anggaran menurut Munandar (2000:1) yang dimaksud dengan Business Budget atau budget (anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.
Samryn (2001:226) berpendapat bahwa anggaran fleksibel merupakan suatu bentuk anggaran yang dirancang untuk mengcover suatu rangeaktivitas dan yang dapat digunakan untuk membuat anggaran beberapa level biaya dalam kisaran yang dapat dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Samryn (2001:226) berpendapat bahwa anggaran fleksibel merupakan suatu bentuk anggaran yang dirancang untuk mengcover suatu rangeaktivitas dan yang dapat digunakan untuk membuat anggaran beberapa level biaya dalam kisaran yang dapat dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.
Gambar 2.1 Contoh anggaran biaya
Terdapat beberapa konsep anggaran antara lain :
2.1.1 Anggaran Produksi
Anggaran
produksi menurut Halim dan Supomo (1990:153) memuat tentang rencana unit yang
diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan
rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan. Biaya
produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk
memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian
tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi
ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi dapat
meliputi unsur-unsur komponen sebagai berikut:
1. Bahan baku
atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2. Bahan-bahan
pembantu atau penolong
3. upah tenaga
kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. penyusutan
peralatan produksi
5. uang modal,
sewa
6. biaya
penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,
biaya
listrik, biaya keamanan dan asuransi
7. biaya
pemasaran seperti biaya iklan
8. pajak
2.1.2 Anggaran Biaya Bahan
Baku
Anggaran biaya
bahan baku menurut Munandar (2000:134) merupakan anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang biaya bahan baku untuk produksi selama periode
yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas)
bahan baku yang diolah, jumlah (kuantitas) bahan baku yang diolah, dan waktu
(kapan) bahn baku tersebut diolah dalam proses produksi.
2.1.3 Anggaran Biaya Tenaga
Kerja Langsung
Anggaran
biaya tenaga kerja langsung merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsung
selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang
jumlah waktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk
menyelesaikan unit yang akan diproduksi, tarif upah yang akan dibayarkan kepada
para tenaga kerja langsung dan waktu (kapan) para tenaga kerja langsung
tersebut menjalankan kegiatan proses produksi, yang masing-masing dikaitkan
dengan jenis barang jadi (produk) yang akan dihasilkan, serta tempat (departemen)
di mana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.
2.1.4 Anggaran Biaya Overhead
Pabrik
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan
anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang beban biaya pabrik
tidak langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi
rencana jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung
dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan, yang
masing-masing dikaiykan dengan tempat (departemen) dimana biaya pabrik tidak
langsung tersebut terjadi.
2.2 Sistem
Penganggaran
Di dalam menyusun anggaran perusahaan kita perlu
memperhatikan aspek- aspek pokok sebagai berikut :
2.2.1 Organisasi anggaran.
Dalam organisasi anggaran ini, yang
pertama-tama kita tanyakan adalah siapakan yang bertanggung jawab atas
tersusunya anggaran ini. Karena yang bertanggung jawab atas tercapainya sasaran
perusahaan adalah pucuk pimpinan, maka jelas penanggung jawab atas penyusunan
anggaran ini adalah pucuk pimpinan itu sendiri. Untuk melaksanakan tanggung
jawab ini, maka biasanya pucuk pimpinan memebentuk suatu panitia anggaran, yang
anggota-anggotanya terdiri atas pimpinan-pimpinan bidang pemasaran, produksi,
personalia, keuangan, Litbang dan bendaharawan pada masing-masing bagian. Panitia
anggaran ini diketuai oleh pucuk pimpinan itu sendiri. Sebagai koordinator atau
pelaksana teknis anggaran ditunjuk seorang kepala anggaran.
2.2.2 Proses penyusunan anggaran.
Pada dasarnya proses penyusunan
anggaran dibagi menjadi 3 tahap, sebagai berikut :
A. Tahap Perencanaan Jangka Panjang
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan
sebagai berikut :
a. Peninjauan umum tentang perkembangan jenis usaha baik
secara nasional maupun internasional.
b. Analisis atas investasi perusahaan di masa lampau,
posisi perusahaan dalam persaingan dan kemungkinan-kemungkinan perkembangannya.
c. Penetapan sasaran dan kebijakan
oleh Direktur Utama.
d. Penyusunan Ikhtisar rencana operasi dan investasi
dalam rangka mencapai sasaran.
e. Peninjauan atas rencana operasi
dan investasi.
B. Tahap
Penyusunan Anggaran Tahunan.
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan
sebagai berikut :
a. Penyususunan
rencana operasi untuk tahun yang akan datang, meliputi bidang penjualan, riset,
biaya lain-lain oleh masing-masing bidang, dan disampaikan kepada bagian
keuangan atau kepala anggaran.
b. Penyusunan
rencan keuangan untuk tahun yang akan datang, meliputi anggaran kas, anggaran
investasi, dan rencana pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang.
Penyusunan rencana ini dilakukan oleh bidang-bidang yang bersangkutan dan
disampaikan kepada bagian keuangan atau kepala anggaran.
c. Penterjemahan
rencana ke dalam anggaran operasi dan keuangan oleh bagian keuangan dan kepala
anggaran.
d. Penyusunan
anggaran operasi dan keuangan dalam format yang sama dengan format laporan
kepada manajemen, oleh bagian keuangan atau kepala anggaran.
e. Peninjauan atas
anggaran operasi dan keuangan, ditinjau dari akibat-akibat keuangannya, oleh
Dirut bersama bagian keuangan dan kepala anggaran.
f. Perubahan atas
rencana untuk mencapai hasil yang optimal, dilakukan oleh bagian keuangan dan
kepala anggaran.
g. Perubahan
anggaran sesuai dengan perubahan rencana, dilakukan oleh bagian keuangan dan
kepala anggaran.
h. Pengesahan
anggaran oleh Direktur Utama.
C. Tahap Pengendalian Pelaksanaan Anggaran Tahunan.
Tahap ini dilakukan dengan kegiatan
sebagai berikut :
a. Penyususunan
laporan berkala menunjukan perbandingan antara anggaran dan realisasinya,
b. Penilaian dan
penjelasan atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
c. Melakukan
tindakan koreksi atau revisi anggaran jika memang diperlukan.
Secara garis besar, proses penyusunan
anggaran terbagi menjadi dua, yakni dari atas ke bawah (top-down) dan dari
bawah ke atas (bottom-up).
A. Dari
atas ke bawah (Top-down)
Merupakan proses penyusunan anggaran tanpa
penentuan tujuan sebelumnya dan tidak
berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran dari atas
ke bawah ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari
pihak atasan kepada parakaryawannya agar menggunakan uang yang diberikan
tersebut untuk menjalankan sebuah program. Terdapat 5 metode penyusunan
anggaran dari atas ke bawah:
A.1 Metode kemampuan (The
affordable method) adalah metode dimana perusahaan
menggunakan sejumlah uang yang ada untuk kegiatan operasional
dan produksi tanpa mepertimbangkan efek pengeluaran
tersebut.
A.2 Metode pembagian
semena-mena (Arbitrary allocation method) merupakan
proses pendistribusian anggaran yang tidak lebih baik
dari metode sebelumnya. Metode ini tidak berdasar pada teori,
tidak memiliki tujuan yang jelas, dan tidak
membuat konseppendistribusian anggaran dengan baik.
A.3 Metode persentase penjualan
(Percentage of sales) menggambarkan efek yang
terjadi antara kegiatan iklan dan promosi yang
dilakukan dengan persentase peningkatan penjualan di lapangan. Metode
ini mendasarkan pada dua hal, yaitu persentase penjualan dan sejumlah
pengembalian yang diterima dari aktivitas periklanan dan promosi yang
dilakukan.
A.4 Melihat pesaing (Competitive parity) karena sebenarnya tidak ada
perusahaan yang tidak mau tahu akan keadaan pesaingnya. Tiap perusahaan
akan berusaha untuk melakukan promosi yang lebih baik dari para
pesaingnya dengan tujuan untuk menguasai pangsa pasar.
A.5 Pengembalian
investasi (Return of investment) merupakan
pengembalian keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan terkait
dengan sejumlah uang yang telah dikeluarkan untuk iklan
dan aktivitas promosi lainnya. Sesuai dengan arti katanya,
investasi berarti penanaman modal dengan harapan akan
adanya pengembalian modal suatu hari.
B. Dari
bawah ke atas (Bottom-up)
Merupakan proses penyusunan anggaran
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan
belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari
bawah ke atas merupakan komunikasi strategis antara tujuan dengan
anggaran. Terdapat 3 metode dasar proses penyusunan anggaran dari bawah ke
atas, yakni:
B.1 Metode tujuan dan
tugas (Objective and task method) dengan menegaskan pada penentuan tujuan
dan anggaran yang disusun secara beriringan. Terdapat 3 langkah yang
ditempuh dalam langkah ini, yakni penentuan tujuan, penentuan strategi
dan tugas yang harus dikerjakan, dan perkiraan anggaran yang
dibutuhkan untuk mencapai tugas dan strategi tersebut.
B.2 Metode pengembalian berkala (Payout
planning)
menggunakan prinsip investasi dimana pengembalian modal diterima
setelah waktu tertentu. Selama tahun pertama, perusahaan akan
mengalami rugi dikarenakan biaya promosi dan iklan masih melebihi
keuntungan yang diterima dari hasil penjualan. Pada tahun kedua,
perusahaan akan mencapai titik impas (break even point) antara
biaya promosi dengan keuntungan yang diterima. Setelah memasuki
tahun ketiga, barulah perusahaan akan menerima keuntungan
penjualan. Strategi ini hasilnya dirasakan dalam
jangka panjang.
B.3 Metode perhitungan
kuantitatif (Quantitative models) menggunakan
sistem perhitungan statistik dengan mengolah data yang
dimasukkan dalam komputer dengan teknik analisis regresi berganda
(multiple regression analysis). Metode ini jarang digunakan
karena kompleks dalam pemakaiannya.
2.2 Macam-macam
anggaran.
Karena kita mengenal rencana jangka panjang dan rencana
jangka pendek, maka kitapun mengenal juga anggaran jangka panjang dan anggaran
jangka pendek.
2.2.1 Anggaran jangka panjang.
Anggaran ini meliputi :
a. Asumsi-asumsi dasar yang dipakai di dalam menyusun
rencana jangka panjang.
b. Proyeksi penjualan.
c. Proyeksi biaya.
d. Proyeksi laba / rugi
e. Rencana investasi.
f. Proyeksi arus kas.
g. Proyeksi personalia yang dibutuhkan.
h. Proyeksi atas proyek-proyek khusus.
2.2.2 Anggaran
Tahunan.
Anggaran ini terdiri atas :
a. Anggaran operasi yang meliputi :
1. Anggaran Rugi/Laba
2. Komponen-komponen anggaran
rugi/laba :
- Anggaran penjualan.
- Anggaran biaya administrasi.
- Anggaran distribusi.
- Anggaran promosi.
b. Anggaran Keuangan yang meliputi :
1. Proyeksi Neraca
2. Komponen-komponen anggaran neraca
:
- Anggaran kas, sumber dan penggunaan
dana.
- Anggaran piutang.
- Anggaran investasi.
- Anggaran penyusutan.
2.2.3 Anggaran
Biaya Variabel (Variable Budget).
Anggaran ini terdiri atas :
a. Memberikan rumus penetapan biaya-biaya distribusi dan
administrasi.
b. Memberikan data untuk pengendalian biaya.
2.2.4 Perhitungan
Statistik Yang Diperlukan.
a. Analisa titik keseimbangan menurut Departemen dan
seluruh kegiatan operasi.
b. Perkembangan historis dalam angka.
2.2.5 Laporan
anggaran Untuk Manajemen (Budget Report).
a. Perbandingan antara anggaran dengan realisasi.
b. Analisis penyimpangan.
=============================================================
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang
mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran
pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari
suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran
diharapkan perusahaan dapat merumuskan anggaran biaya yang tepat bagi produk yang akan
ditawarkan kepada konsumen.
Seperti telah diketahui, dengan makin tajamnya persaingan di
dunia usaha, makin terasa pula perlunya perusahaan menentukan arah dan
tujuannya dan makin terasa pula arti pentingnya anggaran, yang tidak lain
adalah arah atau rencana yang sudah diterjemahkan dalam bahasa dan sistematika
keuangan.